Powered By Blogger

About Me

Foto saya
Bogor, jawa barat, Indonesia
Simpel Lepas Tidak Terikat dan Semua Puas

Kamis, 25 November 2010

Harapan Saya

  1. Harapan
Menurut Aris Toteles, kehidupan ini berasal dari generatio spontanea, artinya kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Ia belum sampai pada pemikiran bahwa segala sesuatu yang ada di bumi dan jagad raya berasal dari Tuhan.
Manusia memiliki kebutuhan jasmani, diperoleh dengan mencukupi kebutuhan hidup yang bersifat kebendaan, sedangkan kebutuhan rohaninya dicukupi dengan hal-hal yang sifatnya rohani, khususnya keagamaan. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi sehingga ia memuaskan diri pada semua kenikmatan jasmaninya. Ada pula yang pandangan hidupnya justru sebaliknya. Agama Islam mengajarkan manusia tidak hanya mengejar kebutuhan yang bersifat duniawi saja, tetapi juga bersifat ukhrowi.
Semakin tinggi kesadaran kehidupan beragama semakin yakinlah mereka bahwa semua manusia akhirnya akan mati. Dunia yang serba gemerlap akan ditinggalkan dan akan hidup di dalam akhirat yang abadi.
Bagi orang atheis dengan pandangan matrealistis, mereka tidak percaya akan adanya Tuhan. Mati babgi mereka bukan karena rohnya kembali kepada Tuhan, tetapi karena jantungnya berhentu berdenyut. Sebaliknya, bagi yang percaya pada Tuhan, meyakini bahwa seseorang yang meniggal akan kembali kepada asalnya, yaitu Tuhan.
Dengan pengetahuan dan pengertian agama tentang kehidupan abadi setelah orang meninggal, manusia menjalankan ibadahnya. Ia menjalnakan perintah Tuhan melalui agama, dan menjauhi larangan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk kecil yang tidak akan berdaya terhadap kekuasaan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkan demi kehidupan abadi di akhirat karena tahu bagaiman beratnya siksaan di neraka dan bagimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terkhir manusia.

  1. Harapan kuuntuk memeperoleh kelangsungan hidup
  2. Harapan uuntuk memeperoleh keamanan
  3. Harapan untuk memiliki kebutuhan hak dan kewajibanuntuk mencintai dan dicintai
  4. Harapan uuntuk memeperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan.
  5. Harapan untuk memeperoleh perwujudan dan cita-cita

Penerapan Ilmu Budaya Dasar dalam Kehidupan Manusia

Penerapan Ilmu Budaya Dasar dalam Kehidupan Manusia

KATA PENGANTAR
Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang tanpa kita sadari telah sangat melekat dalam kehidupan kita, baik secara individual, dalam keluarga, maupun dalam masyarakat luas. Namun banyak dari kita yang tidak menyadari dan tidak mengerti akan hal itu, sehingga penerapannya dalam kehidupan menjadi sangat kurang. Hal ini tentu saja sangat mempengaruhi bagaimana seseorang bersikap dalam kehidupannya.
Oleh karena itu, melalui artikel ini, saya akan mendeskripsikan mengenai apakah ilmu budaya dasar itu, apa tujuannya, dan seluas apakah ilmu tersebut dapat mempengaruhi kehidupan kita. Pendalaman ilmu ini dinilai sangat penting karena mengajarkan kita mengenai hal-hal yang paling mendasar dalam budaya atau tata cara kita dalam kehidupan sehari-hari.

PENDAHULUAN :
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai Penerapan Ilmu Budaya dasar dalam Kehidupan Manusia. Karna tanpa kita sadari Ilmu Budaya Dasar selalu kita temui dalam kehidupan kita, melalui pergaulan sehari-hari di kampus, dalam masyarakat, dan dalam keluarga. Pentingnya kita menyikapi mengenai Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan sehari-hari akan membuat kita lebih memahami berbagai aturan-aturan atau norma masyarakat agar terciptanya suatu hubungan yang harmonis.
Dalam artikel ini saya akan menjelaskan mengenai :
 Definisi Ilmu Budaya dasar dalam kehidupan manusia
 Tujuan dari ilmu budaya dasar, mengenai tujuan dan manfaat sebenarnya dari ilmu budaya dasar dalam kahidupan.
 Penerapan Ilmu Budaya Dasar dalam Kehidupan Manusia
Dari empat Point diatas, saya mencoba menjelaskan dengan pemikiran saya pribadi dan informasi dari berbagai sumber mengenai Ilmu Budaya Dasar. Saya berharap pemikiran saya dalam artikel ini dapat berguna bagi saudara yang membaca.

1.Definisi Ilmu Budaya dasar dalam kehidupan manusia :

Ilmu budaya dasar adalah ilmu yang diperoleh secara langsung ataupun tidak langsung dalam kehidupan kita sehari-hari. Tidak ada pembelajaran khusus mengenai ilmu ini, karna ilmu ini sering kita temukan dalam interaksi kita dalam bermasyarakat. Contoh kecil adalah komunikasi antar keluarga, pergaulan kita terhadap teman, yang mungkin kita dapat mengetahui bagaimana kita dapat memahami sifat dan karakter setiap orang.
Begitupun dalam bermasyarakat, dalam interaksi kita harus memahami norma-norma dalam masyarakat agar tercipta keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Tujuan Ilmu Budaya Dasar

• Tujuan dari ilmu ini sebenarnya adalah untuk memupuk moral kita sebagai manusia dan untuk memperkuat dasar-dasar budaya atau tata cara kita dalam kehidupan.
• Seringkali kita sebagai manusia mempunyai masalah dalam hal ini. Pada saat kita dihadapkan pada suatu pilihan untuk mendengarkan hati nurani kita dan mengikuti moral kita sebagai manusia, atau untuk melakukan hal-hal yang bersifat kurang baik, biasanya bila dasar kita akan ilmu budaya dasar tidak kuat, kita cenderung akan menjadi lebih mudah untuk memilih hal-hal yang bersifat kurang baik. Seseorang dengan yang sangat pandai dan berpendidikanpun tidak akan berhasil menjadi seseorang yang baik bila dia tidak mempunyai ilmu budaya dasar yang kuat.
• Tidak dapat disangkal, pendalaman agama juga merupakan salah satu faktor penting dalam penerapan ilmu budaya dasar. Hubungan antara keduanya sangat kuat dan saling mempengaruhi. Sehingga bila seseorang tekun dalam mengamalkan ibadah-ibadah agama terhadap Tuhannya dan terhadap sesama manusia, maka dapat disimpulkan bahwa orang tersebut juga telah dapat menerapkan ilmu budaya dasar dengan baik dalam kehidupannya.

3. Penerapan Ilmu Budaya Dasar dalam Kehidupan Manusia :

Penerapan Ilmu Budaya dasar dalam kehidupan manusia, sebagian kita sudah bahas dalam definisi diatas, bahwa kita sebagai manusia secara sadar atau tidak sadar sering berinteraksi antar teman, masyarakat, ataupun keluarga. Inilah yang disebut Penerapan Ilmu budaya dasar dalam kehidupan kita. Dimana yang dimaksud Budaya diatas adalah bagaimana kita harus bersikap dalam aspek kehidupan yang berbeda-beda sehingga kita dapat menempatkan diri pada situasi apapun yang akan kita hadapi.
Dalam penerapan Ilmu ini faktor pendukungnya antara lain adalah agama atau kepercayaan kita terhadat Tuhan. Dimana dalam agama itu sendiri sudah pasti diajarkan bagaimana kita harus menjaga interaksi kita terhadap Tuhan dan sesama manusia, agar tercipta hubungan yang harmonis dalam kehudupan.
Inti dari ilmu budaya dasar dalam kehidupan bermasyarakat, yaitu sejauh apa ilmu budaya dasar dapat mempengaruhi sikap dan tata cara kita dalam bermasyarakat. Bila kita sudah mempunyai dasar yang kuat, dapat diyakini bahwa kita akan dapat membawa diri dalam masyarakat.

PENUTUP :
Demikian artikel ini saya buat, melalui pemikiran pribadi dan informasi dari berbagai sumber membuat saya mengerti akan arti Penerapan Budaya Dasar dalam kehidupan manusia. Semoga artikel ini dapat berguna bagi saudara yang membaca. Jika terdapat kekurangan dalam penulisan saya ucapkan mohon maaf dan terima kasih.

 

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan Tanggung Jawab

 

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar. Bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti pula ia telah bertanggung jawab atas kewajibannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya. Bila pada ujian ia mendapat nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung-jawabannya.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggung jawab itu karena manusia itu hidup berrnasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keserasian, keselarasan antara sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dan sisi si pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang hams memulihkan ke dalam keadaan baik. Dan sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara kemasyarakatan.

B. MACAM-MACAM TANGGUNG JAWAB
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia manghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menuadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
(a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri Menurut sifat dasamya manusia adalah mahluk bemioral, tetapi manusia juga seorang pribadi. (b) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.
(c) Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini menipakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyarakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
(d). Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu salah, maka ia hams bertanggung jawab kepada negara.
Contoh :
1) Dalam novel jalan tak ada ujung karya Muchtar Lubis, Gum Isa yang tekenal sebagai guru yang baik, terpaksa menctui barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya., Perbuatan guru isa ini hams pula dipertanggungjawabkan kepada pane/intuit kalau perbuataan itu diketahui ia hams benuusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan.
(e). Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsang terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hulcuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukuman-hukuman tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan jika dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawabnya, manusia pedu pengorbanan.

C. PENGABDIAN DAN PENGORBANAN
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pengorbanan adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
(a). Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas.
Pengabdian itu pada halcekatnya adalah rasa tanggung jawab. Apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi kepada keluarga.
Lain halnya jika kita membantu teman dalam kesulitan, munglcin sampai bethari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan saja.
Berikut ini diberikan gambaran, bagaimana orang tua mengabdi kepada putra-putrinya demi kebahagiaan keluarga mereka.
(b). Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehinggaa pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila kita membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorban. Berikut ini diberikan dua buah penggambaran.